1.
Morfologi
dan Anatomi Bintang Laut
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling
banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut
bintang laut.Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang
lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu
memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot.Bintang
laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak
secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram,
berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi.Bintang laut
menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan
tiram.Lengan bintang laut mengapit bipalpia yang menutup, kemudian mengeluarkan
lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit bivalvia
kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam
cangkangnya
Tubuh
Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi
menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah
untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada
bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan
lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk
bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu
dasar.
Sistem
ambulakral Asteroidea terdiri dari :
·
Medreporit
adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
·
Saluran
cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
·
Saluran
radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
· Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar Asteroidea juga terdapat papilla derma yaitu penonjolan rongga tubuh yang berguna untuk pertukaran gas.Asteroidea dapat beregenerasi jika tangannya patah, contoh Allostichaster polyplax dan Coscinasterias calamaria.Beberapa spesies asteroidea dari tangan yang patah dapat membentuk individu yang baru, contoh Linkia multifora dan Echinaster luzonicus.Asteroidea berdifat dioecius dengan fertilisasi eksternal.Biasanya terdapat 10 gonad (2 dalam 1 tangan).Perkembangan tubuhnya mengalami dua tahap larva, yaitu bilpinaria (tahap larva pertama) dan brachiolaria (larva yang menunjukkan perkembangan tangan).
Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin
yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya
ke saluran lateral.Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan
berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari
saluran lateral, air masuk ke ampula.
Saluran ini berkahir di ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki
tabung.Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.Apabila hewan ini akan
bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda
di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.Selanjutnya ampula mengembang kembali
dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.Kaki tabung sebelah kanan
yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah
cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air
dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya
o
Stomach
: sebagai alat pencernaan.
o
Mulut : tempat menyerap makanan terdapat
dibawah , dilengkapi dengan gigi catut ( pedicellaria
o
Anus
: mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna, terdapat dibagian atas
tubuhnya (sisi aboral)
o
Gonad :
kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Fisiologis
§ Sistem pencernaan makanan : mulut - kerongkongan lambung - ke cabang lengan
- kantung pilorus – anus.
§ Sistem syaraf : cincin syaraf di mulut bercabang ke masing
masing lengan.
§ Sistem Respirasi : menggunakan Branchia dermalis / papilla berupa kantong
tipis ada di setiap kulit lengan berupa tonjolan.
§ Sistem ekskresi juga dikeluarkan lewat Branchia dermalis / Papulla
2.
Reproduksi Bintang Laut
Bintang laut bereproduksi dengan dua cara yaitu reproduksi secara seksual
dan secara aseksual. Pada
umumnya filum Echinodermata, melakukan
perkawinan secara
terpisah dengan beberapa perkecualian. Gonad yang relative besar terletak di
sebelah luar dengan pembuluh sederhana, jumlah ovum banyak sekali dan pembuahan
terjadi dalam air, larva mikroskopis, bersilia dan transparan serta biasanya
hidup bebas dengan berenag-renang dalam air, bermetamorfosis yang kompleks.
Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan
pembelahan sel, memiliki daya regenerasi yang besar sekali bila terdapat bagian
yang rusak atau terlepas.
Bintang laut umumnya berkembang
biak dengan bebas pemijahan: melepaskan gamet mereka ke dalam air di mana
mereka diharapkan dibuahi oleh gamet dari lawan jenis. Untuk meningkatkan
kesempatan mereka untuk pembuahan, bintang laut mungkin berkumpul dalam
kelompok ketika mereka siap untuk bertelur, bintang laut menggunakan sinyal lingkungan untuk mengkoordinasikan waktu, dan
dapat menggunakan sinyal kimia untuk menunjukkan kesiapan mereka satu sama
lain.
Telur yang
dibuahi tumbuh menjadi bipinnaria dan kemudian menjadi larvabrachiolaria, yang
bisa tumbuh dengan menangkap dan memakan plankton lainnya. Bisa dikatakan pada saat itu mereka hidup sebagai plankton, melayang di
air dan berenang dengan menggunakan silia untuk melangkah. Larva berbentuk bilateral simetris, tidak seperti bintang laut yang dewasa,mereka memiliki perbedaan antara sisi
yang kiri dan kanan.
Akhirnya, mereka menjalani metamorfosis lengkap, menetap ke bawah, dan tumbuh
menjadi dewasa.
Beberapa
induk bintang laut muda jantan menelurkan gamet yang membuahi sel telur yang dimiliki oleh
perempuan. Betina dapat memegang telur pada permukaan mereka, di dalam perut
pilorus (seperti dalam Leptasterias tenera), atau bahkan membiarkannya
jatuh ke tanah (seperti dalam Asterina
gibbosa). Bintang laut jantan dan betina tidak dapat dibedakan dari luar. Untuk
membedakannya harus dengan melihat gonad bintang laut itu sendiri. Gonad terletak di lengan
masing-masing bintang laut, dan pelepasan gamet melalui gonoducts terletak di badan
pusat antara lengan.
Alat reproduksi strukturnya
bercabang-cabang pada masing-masing lengan terdapat dua cabang yang berada di
bagian dasar pertemuan lengan. Pada hewan betina alat seksnya dapat melepaskan
2,5 juta telur dalam tiap 2 jam, sehingga tiap musim bertelur dapat melepaskan
telur sebanyak kurang lebih 200 juta. Hewan jantan pun dapat menghasilkan
sperma lebih banyak dari jumlah sel telur telur betina. Fertilisasi atau
pembuahan terjadi dalam air, kemudian akan tumbuh menjadi larva bipinria.
Cara Hidup dan Habitat
Untuk melangsungkan kehidupannya, bintang laut tidak dibantu oleh susunan
rangka tubuhnya. Susunan rangka tubuhnya menyebabkan mereka melakukan
pergerakan dengan sangat lamban. Hal itu disebabkan karena kerangka tubuh yang
terdiri dari kaki-kaki tabung yang bersifat lunak. slain kakinya, hewan ni juga
memiliki rangka tubuh yang lunak secara keseluruhan. Sehingga, diketahui bahwa
bintang laut termasuk dalam jenis hewan yang mempunyai pergerakan sangat lamaban.
Untuk itu, bintang laut memanfaatkan sistem vaskular air yang menyebabkan ia
mampu berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Rangka yang dimilikinya hanya
berfungsi untuk perlindungan dirinya dari predator. Selain itu, untuk
mempertahankan dirinya dalam keadaan terdesak bintang laut dapat memutuskan
salah satu lengannya. Akan tetapi, bintang laut membutuhkan waktu yang cukup
lama agar lengannya bisa kembali. Butuh waktu satu tahun untuk perkembangan
satu lengan.
Habitat dari bintang laut di dasar air laut, di
daerah pantai hingga laut dalam. Bintang laut A. planci merupakan penghuni terumbu karang
yang alami. Anakan A. planci yang masih kecil hidup di antara pecahan karang di
dasar terumbu. Mereka memakan alga berkapur yang tumbuh pada pecahan karang
tersebut. Bintang laut A. planci yang berukuran kecil (40 cm) mencari makan
pada siang hari. Pada siang hari, A. planci kecil bersembunyi dari pemangsa di
bawah karang meja atau di celah-celah terumbu, sehingga survey populasi A.
planci tidak menemukan individu berukuran kecil. Separuh dari waktu hidup A.
planci digunakan untuk makan, sehingga dampaknya terhadap terumbu karang dapat
sangat besar ketika populasinya besar.
Bintang
laut hidup di sepanjang pantai berkarang, bintang laut memakan kerang, tiram dan bivalvia
lainnya. Beberapa spesies bintang laut juga ditemukan pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun
seperti Culcita novaeguineae dan Protoreaster nodulosus. Bintang laut memasukan apaun ke
dalam perutnya kemudian bintang laut mengeluarkan enzim perut untuk mencerna
mangsanya yang dipecah kecil-kecil untuk dimasukkan ke dalam perut berpilorus. Bintang laut
mempunyai sebuah usus
pendek keluar menuju sebuh anus di sisi aboral. Setiap lengan memiliki coelom
yang telah berkembang dengan baik dan berisi sepasang kelenjar pencernaan dan
kelenjar kelamin jantan atau betina.
4.
Peran
dan Manfaat Bintang Laut
Secara ekologis, bintang laut berperan dalam ekosistem
terumbu karang, umumnya sebagai pemakan detritus dan predator (Birkeland,
1989). Beberapa dari jenis bintang laut adalah pemakan karang namun hal itu tidak
dianggap sebagai ancaman kerusakan terumbu karang. Hewan pemakan karang
berperan untuk mendaur ulang kawan dan memasukkannya kedalam siklus rantai
makanan.
Selain manfaatnya secara ekologis,
bintang laut juga bisa dimanfaatkan dalam bidang medis. Bintang laut dapat
dimanfaatkan sebagai obat asma dan radang sendi.
Berdasarkan
uraian dan penjelasan pada bab-bab terdahulu, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut,
yakni
Bintang
laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri”
dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban
dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Asteroidea juga sering disebut bintang
laut.Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang
memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki
kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot.Bintang laut
mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak
secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram,
berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi.Bintang laut
menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan
tiram.Lengan bintang laut mengapit bipalpia yang menutup, kemudian mengeluarkan
lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit bivalvia
kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam cangkangnya.
Bintang laut memiliki peran penting
dalam ekosistem bawah laut. Kalau sampai populasi bintang laut menurun atau
punah, maka rantai makanan akan kacau. Populasi kerang dan remis yang menjadi
makanan bintang laut akan meledak, sedangkan populasi burung dan berang-berang
yang memangsa bintang laut akan menurun. Karena itu, tidak dibenarkan untuk
mengambil bintang laut dari habitatnya untuk dijadikan dekorasi.
SUMBER:
Prapto Darsono. 1998.Perilaku Perkawinan Bintang Laut Archaster Typicus (Echinodermata
: Asteroidea). LIPI: Jakarta.
Isi artikel sudah bagus dan sangat membantu pembaca, namun ada beberapa hal yang perlu ditinjau kembali. Satu titik yang lebih saya tekankan pada pemilihan warna huruf yang tidak sesuai dengan warna dr backgroundnya sehingga saat membaca sangat sulit. Perhatikan juga kerapihan, dan kalo bisa sebagai penghias ditambahkan aplikasi didalamnya. Itu membuat blog lebih menarik. Rajin-rajin menulis yak! Goodjob
BalasHapusTerimakasih. Sangat membantu. Jangan lupa kunjungi kami http://bit.ly/2MZshrf
BalasHapusThanks for info ya
BalasHapusJangan lupa kunjungi website kami juga http://bit.ly/2MBC6vZ