Minggu, 23 April 2017

Bintang laut



1.      Morfologi dan Anatomi Bintang Laut

            Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot.Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi.Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.Lengan bintang laut mengapit bipalpia yang menutup, kemudian mengeluarkan lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit bivalvia kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam cangkangnya
 Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
·         Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
·         Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
·         Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan

·         Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar                                      Asteroidea juga terdapat papilla derma yaitu penonjolan rongga tubuh yang berguna untuk pertukaran gas.Asteroidea dapat beregenerasi jika tangannya patah, contoh Allostichaster polyplax dan Coscinasterias calamaria.Beberapa spesies asteroidea dari tangan yang patah dapat membentuk individu yang baru, contoh Linkia multifora dan Echinaster luzonicus.Asteroidea berdifat dioecius dengan fertilisasi eksternal.Biasanya terdapat 10 gonad (2 dalam 1 tangan).Perkembangan tubuhnya mengalami dua tahap larva, yaitu bilpinaria (tahap larva pertama) dan brachiolaria (larva yang menunjukkan perkembangan tangan).

            Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral.Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula.
Saluran ini berkahir di ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya
o   Stomach  : sebagai alat pencernaan.
o   Mulut : tempat menyerap makanan terdapat dibawah , dilengkapi dengan gigi catut ( pedicellaria
o   Anus  : mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna, terdapat dibagian atas tubuhnya (sisi aboral)
o   Gonad             : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Fisiologis
§  Sistem pencernaan makanan : mulut - kerongkongan lambung - ke cabang lengan - kantung pilorus – anus.
§  Sistem syaraf   : cincin syaraf di mulut bercabang ke masing masing lengan.
§  Sistem Respirasi : menggunakan Branchia dermalis / papilla berupa kantong tipis ada di setiap kulit lengan berupa tonjolan.
§  Sistem ekskresi juga dikeluarkan lewat Branchia dermalis / Papulla


2.      Reproduksi Bintang Laut

            Bintang laut bereproduksi dengan dua cara yaitu reproduksi secara seksual dan secara aseksual. Pada umumnya filum Echinodermata, melakukan perkawinan secara terpisah dengan beberapa perkecualian. Gonad yang relative besar terletak di sebelah luar dengan pembuluh sederhana, jumlah ovum banyak sekali dan pembuahan terjadi dalam air, larva mikroskopis, bersilia dan transparan serta biasanya hidup bebas dengan berenag-renang dalam air, bermetamorfosis yang kompleks. Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel, memiliki daya regenerasi yang besar sekali bila terdapat bagian yang rusak atau terlepas.
Bintang laut umumnya berkembang biak dengan bebas pemijahan: melepaskan gamet mereka ke dalam air di mana mereka diharapkan dibuahi oleh gamet dari lawan jenis. Untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk pembuahan, bintang laut mungkin berkumpul dalam kelompok ketika mereka siap untuk bertelur, bintang laut menggunakan sinyal lingkungan untuk mengkoordinasikan waktu, dan dapat menggunakan sinyal kimia untuk menunjukkan kesiapan mereka satu sama lain.
            Telur yang dibuahi tumbuh menjadi bipinnaria dan kemudian menjadi larvabrachiolaria, yang bisa tumbuh dengan menangkap dan memakan plankton lainnya. Bisa dikatakan pada saat itu mereka hidup sebagai plankton, melayang di air dan berenang dengan menggunakan silia untuk melangkah. Larva berbentuk bilateral simetris, tidak seperti bintang laut yang dewasa,mereka memiliki perbedaan antara sisi yang kiri dan kanan. Akhirnya, mereka menjalani metamorfosis lengkap, menetap ke bawah, dan tumbuh menjadi dewasa.
Beberapa induk bintang laut muda jantan menelurkan gamet yang membuahi sel telur yang dimiliki oleh perempuan. Betina dapat memegang telur pada permukaan mereka, di dalam perut pilorus (seperti dalam Leptasterias tenera), atau bahkan membiarkannya jatuh ke tanah (seperti dalam Asterina gibbosa). Bintang laut jantan dan betina tidak dapat dibedakan dari luar. Untuk membedakannya harus dengan melihat gonad bintang laut itu sendiri. Gonad terletak di lengan masing-masing bintang laut, dan pelepasan gamet melalui gonoducts terletak di badan pusat antara lengan.
            Alat reproduksi strukturnya bercabang-cabang pada masing-masing lengan terdapat dua cabang yang berada di bagian dasar pertemuan lengan. Pada hewan betina alat seksnya dapat melepaskan 2,5 juta telur dalam tiap 2 jam, sehingga tiap musim bertelur dapat melepaskan telur sebanyak kurang lebih 200 juta. Hewan jantan pun dapat menghasilkan sperma lebih banyak dari jumlah sel telur telur betina. Fertilisasi atau pembuahan terjadi dalam air, kemudian akan tumbuh menjadi larva bipinria.

  Cara Hidup dan Habitat
         Untuk melangsungkan kehidupannya, bintang laut tidak dibantu oleh susunan rangka tubuhnya. Susunan rangka tubuhnya menyebabkan mereka melakukan pergerakan dengan sangat lamban. Hal itu disebabkan karena kerangka tubuh yang terdiri dari kaki-kaki tabung yang bersifat lunak. slain kakinya, hewan ni juga memiliki rangka tubuh yang lunak secara keseluruhan. Sehingga, diketahui bahwa bintang laut termasuk dalam jenis hewan yang mempunyai pergerakan sangat lamaban. Untuk itu, bintang laut memanfaatkan sistem vaskular air yang menyebabkan ia mampu berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Rangka yang dimilikinya hanya berfungsi untuk perlindungan dirinya dari predator. Selain itu, untuk mempertahankan dirinya dalam keadaan terdesak bintang laut dapat memutuskan salah satu lengannya. Akan tetapi, bintang laut membutuhkan waktu yang cukup lama agar lengannya bisa kembali. Butuh waktu satu tahun untuk perkembangan satu lengan.
Habitat dari bintang laut di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam. Bintang laut A. planci merupakan penghuni terumbu karang yang alami. Anakan A. planci yang masih kecil hidup di antara pecahan karang di dasar terumbu. Mereka memakan alga berkapur yang tumbuh pada pecahan karang tersebut. Bintang laut A. planci yang berukuran kecil (40 cm) mencari makan pada siang hari. Pada siang hari, A. planci kecil bersembunyi dari pemangsa di bawah karang meja atau di celah-celah terumbu, sehingga survey populasi A. planci tidak menemukan individu berukuran kecil. Separuh dari waktu hidup A. planci digunakan untuk makan, sehingga dampaknya terhadap terumbu karang dapat sangat besar ketika populasinya besar.
Bintang laut hidup di sepanjang pantai berkarang, bintang laut memakan kerang, tiram dan bivalvia lainnya. Beberapa spesies bintang laut juga ditemukan pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun seperti Culcita novaeguineae dan Protoreaster nodulosus. Bintang laut memasukan apaun ke dalam perutnya kemudian bintang laut mengeluarkan enzim perut untuk mencerna mangsanya yang dipecah kecil-kecil untuk dimasukkan ke dalam perut berpilorus. Bintang laut mempunyai sebuah usus pendek keluar menuju sebuh anus di sisi aboral. Setiap lengan memiliki coelom yang telah berkembang dengan baik dan berisi sepasang kelenjar pencernaan dan kelenjar kelamin jantan atau betina.

4.      Peran dan Manfaat Bintang Laut
        Secara ekologis, bintang laut berperan dalam ekosistem terumbu karang, umumnya sebagai pemakan detritus dan predator (Birkeland, 1989). Beberapa dari jenis bintang laut adalah pemakan karang namun hal itu tidak dianggap sebagai ancaman kerusakan terumbu karang. Hewan pemakan karang berperan untuk mendaur ulang kawan dan memasukkannya kedalam siklus rantai makanan.
Selain manfaatnya secara ekologis, bintang laut juga bisa dimanfaatkan dalam bidang medis. Bintang laut dapat dimanfaatkan sebagai obat asma dan radang sendi.
       Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab-bab terdahulu, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut, yakni
  Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Bintang laut umumnya memiliki lima lengan, tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot.Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi.Bintang laut menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.Lengan bintang laut mengapit bipalpia yang menutup, kemudian mengeluarkan lambungnya melalui mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit bivalvia kemudian mengekresikan getah pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam cangkangnya.
Bintang laut memiliki peran penting dalam ekosistem bawah laut. Kalau sampai populasi bintang laut menurun atau punah, maka rantai makanan akan kacau. Populasi kerang dan remis yang menjadi makanan bintang laut akan meledak, sedangkan populasi burung dan berang-berang yang memangsa bintang laut akan menurun. Karena itu, tidak dibenarkan untuk mengambil bintang laut dari habitatnya untuk dijadikan dekorasi.





SUMBER:
Prapto Darsono. 1998.Perilaku Perkawinan Bintang Laut Archaster Typicus (Echinodermata :                       Asteroidea). LIPI: Jakarta.


3 komentar:

  1. Isi artikel sudah bagus dan sangat membantu pembaca, namun ada beberapa hal yang perlu ditinjau kembali. Satu titik yang lebih saya tekankan pada pemilihan warna huruf yang tidak sesuai dengan warna dr backgroundnya sehingga saat membaca sangat sulit. Perhatikan juga kerapihan, dan kalo bisa sebagai penghias ditambahkan aplikasi didalamnya. Itu membuat blog lebih menarik. Rajin-rajin menulis yak! Goodjob

    BalasHapus
  2. Terimakasih. Sangat membantu. Jangan lupa kunjungi kami http://bit.ly/2MZshrf

    BalasHapus
  3. Thanks for info ya
    Jangan lupa kunjungi website kami juga http://bit.ly/2MBC6vZ

    BalasHapus